Tidak perlu langit menjatuhkan hujan,
pada petang,
pada lengang,
pada tenggelam,
pada benam,
pun kelam.
Mata-mata kelabu,
dongeng kijang yang biru,
seteru dari segala debu,
dan kerinduan,
dan jejak yang mungkin terlupakan,
dan kata memperpanjang usia,
dan umur yang menegas kapuk tua,
dan mencari yang tidak berhenti.
Apa boleh buat,
kita berjalan belaka,
langit hitam,
malam,
hujan pun,
jendela rumah tua,
dan tidak bertanya mengenai sofa,
kopi,
rokok,
berjalan belaka,
becek dan mengepul di bawah genting entah siapa.
Kucoba menemukan peninggalanmu,
tanda baca dan tata kata,
tak kutemu,
tak kaudatang.
Bukankah langit,
bumi,
dan sebatang dji sam soe,
malam,
lobang bumi kelabu,
seteru debu,
rindu,
melulu.
Taufiq Wr. Hidayat
Banyuwangi, Desember 2010
Selasa, 28 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar