Bulan September memberi sedikit gerimis pada dini hari.
Langit malam.
Dan kita yg tidak perlu mencari makna.
Sia-sia.
Duka.
Mati iseng sendiri, kata Chairil.
Musim-musim berlumut di dada.
Malam rebah, mata lelah, bulan merah tua.
Sekali waktu, jendela masih terbuka.
Kita menutupnya karena takut angin menyusup ke sana.
Dinding demam.
Dan kita yg tak hentinya bertanya.
Segala jawab hanya cemas, pada segala yg bergegas.
Terus bergegas, menguping bisikan dunia.
Kita pun terpana.
2010
Taufiq Wr. Hidayat
Kamis, 30 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar