Sabtu, 07 Agustus 2010

Perihal Haji Duliso

oleh: Taufiq Wr. Hidayat

Haji Duliso memang orang terkaya di gang itu. Di antara rumah-rumah reyot dan kumuh, rumah Haji Duliso bagaikan istana di antara belantara kemelaratan, berlantai keramik yang bila diinjak tidak licin.

"Keramik di rumah Haj...i Duliso, kalau diinjak bisa menggigit ke telapak kaki. Pokoknya top! Haji Duliso juga punya laptop, istri dan kedua anaknya punya Hp yang bagus, bisa untk memotret," papar Sartono Genok pada Mandulo di warung Yusartinu.

"Apa dia juga punya tipi?" tanya Mandulo.

"Wah! Kau ini bodoh amat! Yang namanya tipi, dia punya tiga biji, semua layar datar."

"Uwah!"

"Dia 'kan kaya. Banyak perusahaannya."

"Tapi, menurut Satiran, Haji Duliso juga punya istri simpanan, masih muda, usianya 18 tahun, kuning langsat dan segar, di sebuah desa terpencil."

"Yang benar? Jangan fitnah!"

"Benar. Tanya Satiran kalau gak percaya."

Keduanya kemudian terdiam. Di pikiran masing-masing terbayang istri muda Haji Duliso dan angka-angka Togel yg masih belum sempat terucap dalam percakapan pagi itu. Angin membawa bau sampah, dan burung gereja bermain-main di udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar